Jumat, 22 April 2011

Kisah Kita Anak Putih-Biru part 2

 langsungg ajaaa ....

            Keesokkan paginya , di sekolah , pagi ini matahari belum keliatan , mungkin ketutup awan . Cuacanya dingin , awan gelap , suasananya paling gak enak . Di taman utama , ada beberapa gazebo yang tertutup . Di sebuah gazebo yang agak besar ada Iqha , Angel , Novan , dan Irfan . “ya , ampun . Iqha , yang sabar , ya ..” ujar Novan setelah mendengar cerita Iqha yang semalam baru putus dengan Firman .  Iqha pun tersenyum , “biasa aja . Hmm ,, mungkin ini waktunya untuukkkk .....” Iqha tidak menyelesaikan kalimatnya , “CARI PENGGANTINYA !!!” teriak mereka serempak , lalu tertawa bersama . “haha , gila lu , Qha . Baru putus udah mau nyari pacar lagi ??” tanya Irfan , sedang Iqha Cuma mengangkat alis sambil tersenyum –sok licik- .
            “hmm ,, kalo gitu ,, ada Markus , tuh ?” goda Irfan , diikuti tawa dari Angel dan Novan , “iya iya ! Denger punya denger , nih , dia suka ama elo , Qha !” . “wowowow , kalian ini !” seru Iqha , tapi dalam hati Iqha senang , karena dia sedikit mengagumi Markus Haris Maulana , atau yang sering disapa Markus itu . “eitss ..” sela Irfan , “tapi , kalo Iqha jalan disamping Markus , bukan kayak pasangan , tapi lebih mirip kakak dan adik . Hahaha .” yang lain pun ikut terbahak-bahak . “ehm , guys . Shut up !” seru Iqha sembari memberi tanda ‘ada yang datang’ . Ternyata yang datang itu Eka , Gonzales , dan Irwan . “Pagi semua .” sapa Eka diikuti senyuman dari Gonzales dan cengiran dari Irwan . Eka Ramdani , atau akrab dengan sebutan Eka ini cowok yang ramah , tidak begitu tampan , sih . Tapi , hubungannya dengan Enhy yang sudah berjalan selama kira-kira 2 tahun itu , bisa menjelaskan bahwa dia ini termasuk sosok yang setia . Gonzales , cowok bertubuh ‘mekar’ yang sehat ini bermuka sangar , tapi sifatnya gak sesangar wajahnya . Dia ini baik banget , sampe-sampe udah banyak cewek keranjingan sama dia , Cuma semua cewek didunia gak bakalan bisa memikat dia kecuali , Novita salah satu primadona sekolahan . Dan , Irwan . Cowok yang berbadan ‘mungil’ ini sering dipanggil kurcaci sama temen-temen . Eitss , tapi jangan salah , biar badan mungil segede upil , dia punya jabatan paling berpengaruh disekolah . Ketua OSIS . Nah , ketiga cowok ramah ini adalah utusan seseorang . “hmm , Iqha Iqha Iqha , lo ikut kita , yuk , yuk , yuk ?” pinta Eka , Iqha mengernyitkan dahi , “untuk apa ?”  .
Waktu Eka mau menjawab , Irwan mendahului dengan cara sok bijak , “ehm , biar aku aja yang jelasin . Jadi begini , ini urusan penting dan sangat rahasia , jadi jika aku memberitahukan kepada kamu . urusannya bukan rahasia lagi .” Iqha menatap Irwan dengan pandangan jijik , kemudian dia melirik jam . “Oke , gue ikut kalian .” jawabnya , “tapi ..” dia melanjutkan , “kalian gak macem-macem sama gue . satu macem kalian buat ke gue , bermacem-macem yang bakalan kalian terima dari gue . Dan , satu lagi . Ntar , elo elo pade , anterin gue ke kelas 5 menit sebelum bel . Deal ?” , sesaat Irwan , Gonzales , dan Eka saling berpandangan , tapi kemudian menoleh ke Iqha lagi . “Yeah , baiklah .” . Kemudian di dua menit berikutnya mereka berempat sedang berjalan menelusuri sekolahan ini , menerobos murid-murid yang sedang bergurau dengan teman-temannya , padahal cuaca kurang baik pagi ini . Tidak terasa mereka sampai didepan ruang kemediaan , lebih tepatnya lagi ruangan yang dipakai untuk ekskul tentang permediaan –entah itu fotografi , atau yang lainnya .
Sejak dulu ruangan ini selalu sepi , kecuali saat hari ekskul , yaitu hari Jumat . “heh , lo bedua kenapa bawa gue sampe ke tempat ini ?” tanya Iqha curiga , “yee , sabar dulu , dong .” , lalu terdengar suara cowok “iya Iqha , jangan berprasangka dulu , dong ..” . Iqha seperti mengenal suara ini sangat akrab ditelinganya , perlahan dia menoleh , dan ... “Firman ..” desisnya . Firman mendelikkan bahunya , “Iqha .. Gue mo jelasin—“ , “gak ada yang perlu dijelasin ! Mau lo , apa ?!” potong Iqha . Tatapan Firman melembut , “Qha , gue ini bego banget ..” , “dan , Firman , gue ini setuju banget .” potong Iqha lagi .
Sejenak Firman menarik napas , “Ok , gue langsung ke intinya aja .” , Iqha mengangguk ,”itu yang gue pengen . Jadi , cepat .” ketus Iqha . “Qha , gue ini sayang sama lo , masih sangat sayang sama elo .” Iqha memutar bola matanya , tapi Firman tetap melanjutkan , “kenapa lo ninggalin gue , sih ? Lo ga sayang , ya , sama gue ?” mendengar kata-kata Firman , Iqha menepuk jidatnya . “Man . Kurang sayang gimana , sih , gue ke elo ? Gue yang selalu nunggu elo merhatiin gue kayak dulu lagi , gue yang selalu nungguin elo , Man . Gue bilang , ya sama elo . Sejak lo kenal Anggi , lo berubah . Gue bilang sekali lagi biar jelas , kita udah cukup .” jelas Iqha , “nah , gue harap , ini gak merusak persahabatan kita .” ujarnya sambil tersenyum , kemudian pergi .

_____________ TBC_______________



Tidak ada komentar:

Posting Komentar